MANOKWARI - Sesosok mayat berjenis kelamin pria,
bernama Isak Indow Kney, yang ditemukan dalam kondisi dikerumuni ternak
babi di depan rumahnya di RT 1/RW 2, Arfai Dua, Distrik Manokwari
Selatan, Rabu kemarin, sekitar pukul 08.00 WIT, kembali menggegerkan
Manokwari. Saat ditemukan, kulit kepala bagian kanan korban sudah dalam
keadaan berlubang selebar telapak tangan orang dewasa. Telinga kanan
dan empat jari kaki kanan korban juga sudah tidak ada. Polisi hingga
kini belum mengetahui penyebab meninggalnya Isak tersebut.
Seorang warga Manokwari, Hendrik, yang merupakan orang pertama melihat
jasad Isak, mengaku kaget korban tergeletak sudah tak bernyawa. Ia
menemukan korban saat hendak mengambil kambing miliknya di rumah korban.
Ia langsung memberitahukan peristiwa itu kepada kerabat dan tetangganya
yang lain. Kejadian ini juga dilaporkan ke kepolisian.
“Saat itu
korban sudah dikerumuni Babi, waktu saya cek, saya lihat kulit kepala
bagian kanannya sudah berlubang,” kata Hendrik usai memberikan
keterangan kepada penyidik di Mapolres kemarin.
Ia menambahkan,
sepengetahuannya selama ini, korban yang beraktivitas sebagai peternak
baik-baik saja, bahkan menurutnya Isak tidak pernah menderita sakit.
Ayah
angkat korban, Anton Saiba mengatakan, selama ini Isak tidak pernah
memiliki masalah, “Isak ini sudah ikut saya sejak tahun tahun 1992,
sebelumnya ia tinggal di kampung Mupi, dia ini baik dan sangat rajin,
saya tidak pernah melihatnya bermusuhan dengan orang lain,” jelasnya.
Korban
adalah pria pendiam. Selama ini lanjut Anton, korban tinggal sendiri
disebuah rumah panggung yang letaknya berdekatan dengan kandang ternak.
“Dia tidak mau tinggal sama kami, dia memilih tinggal sendiri. Kami
sangat sayang dia,” ujarnya.
Untuk mendapatkan informasi tentang
kejadian ini, kata Anton, pihaknya masih menunggu hasil Visum oleh
dokter Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari. Anton mengaku menyerahkan
sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian resor Manokwari untuk
mengusut kematian anak angkatnya. “Kami sangat berharap polisi bisa
membantu kami dalam mengungkap kejadian ini,” katanya.
Kapolres
Manokwari sebagaimana dikatakan Kasat Reskrim, AKP Tony Pantano S Ik,
Kamis siang mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP dan
mengidentifikasi korban. Namun polisi belum bisa menyimpulkan penyebab
kematian. “Pada tubuh korban juga tidak ada tanda-tanda kekerasan. Saat
ditemukan korban sedang dikerumuni babi,” kata Tony.
Untuk
mendapatkan kejelasan kondisi luka yang dialami korban, saat ini polisi
masih menunggu hasil Visum. Polisi juga telah memeriksa tiga orang
saksi. “Polisi telah mengambil keterangan dari Anton Saiba dan seorang
warga lainnya bernama Jimmy, kita masih akan melakukan pengembangan
penyelidikan guna mengungkap penemuan mayat ini,” pungkasnya.
sumber : bintangpapua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar