Halaman

adsense

Jumat, 16 September 2011

Mayat Dikerumuni Babi Gegerkan Warga

MANOKWARI - Sesosok mayat berjenis kelamin pria, bernama Isak Indow Kney, yang ditemukan dalam kondisi dikerumuni ternak babi di depan rumahnya di RT 1/RW 2, Arfai Dua, Distrik Manokwari Selatan, Rabu kemarin, sekitar pukul 08.00 WIT, kembali menggegerkan Manokwari.  Saat ditemukan, kulit kepala bagian kanan korban sudah dalam keadaan berlubang selebar telapak tangan orang dewasa. Telinga kanan dan empat jari kaki kanan korban juga sudah tidak ada. Polisi hingga kini belum mengetahui penyebab meninggalnya Isak tersebut.  Seorang warga Manokwari, Hendrik, yang merupakan orang pertama melihat jasad Isak, mengaku kaget korban tergeletak sudah tak bernyawa. Ia menemukan korban saat hendak mengambil kambing miliknya di rumah korban. Ia langsung memberitahukan peristiwa itu kepada kerabat dan tetangganya yang lain. Kejadian ini juga dilaporkan ke kepolisian.

“Saat itu korban sudah dikerumuni Babi, waktu saya cek, saya lihat kulit kepala bagian kanannya sudah berlubang,” kata Hendrik usai memberikan keterangan kepada penyidik di Mapolres kemarin.
Ia menambahkan, sepengetahuannya selama ini, korban yang beraktivitas sebagai peternak baik-baik saja, bahkan menurutnya Isak tidak pernah menderita sakit.
Ayah angkat korban, Anton Saiba mengatakan, selama ini Isak tidak pernah memiliki masalah, “Isak ini sudah ikut saya sejak tahun tahun 1992, sebelumnya ia tinggal di kampung Mupi, dia ini baik dan sangat rajin, saya tidak pernah melihatnya bermusuhan dengan orang lain,” jelasnya.
Korban adalah pria pendiam. Selama ini lanjut Anton, korban tinggal sendiri disebuah rumah panggung yang letaknya berdekatan dengan kandang ternak. “Dia tidak mau tinggal sama kami, dia memilih tinggal sendiri. Kami sangat sayang dia,” ujarnya.
Untuk mendapatkan informasi tentang kejadian ini, kata Anton, pihaknya masih menunggu hasil Visum oleh dokter Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari. Anton mengaku menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian resor Manokwari untuk mengusut kematian anak angkatnya. “Kami sangat berharap polisi bisa membantu kami dalam mengungkap kejadian ini,” katanya.
Kapolres Manokwari sebagaimana dikatakan Kasat Reskrim, AKP Tony Pantano S Ik, Kamis siang mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP dan mengidentifikasi korban. Namun polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian. “Pada tubuh korban juga tidak ada tanda-tanda kekerasan. Saat ditemukan korban sedang dikerumuni babi,” kata Tony.
Untuk mendapatkan kejelasan kondisi luka yang dialami korban, saat ini polisi masih menunggu hasil Visum. Polisi juga telah memeriksa tiga orang saksi. “Polisi telah mengambil keterangan dari Anton Saiba dan seorang warga lainnya bernama Jimmy, kita masih akan melakukan pengembangan penyelidikan guna mengungkap penemuan mayat ini,” pungkasnya.
sumber : bintangpapua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar